“KENAKALAN REMAJA”
BAB I
BALAPAN MOTOR LIAR
- Faktor terjadinya balapan liar ;
- Kurangnya bimbingan dari ortu, mumunya mereka sudah tidak mempunyai kedua orang tua lagi, sebab balapan liar itu tidak akan terjadi apabila komuntias tersebut mempuyai orang tua yang membimbing, kalau misalkan mereka masih punya orang tua pasti dilalarang keluar malam dengan membawa motor tanpa ada alasan yang jelas.
- Mencari kepuasan, para komuntias balapan liar pada dasarnya mempunyai permasalahan pada hidupnya, sehingga meluapkan emosinya dengan cara kebut-kebutan di jalanan umum, mungkin dengan cara seperti itu mereka merasa puas.
- Mendapatkan uang, biasanya untuk mengubah mesin pada motornya komunitas balapan liar tidak mendapatkan uang dari ortunya, mereka mendapatka uang dengan cara bertaruh.
- Bakat yang tidak tersalurkan, pada umumnya mereka memiliki bakat yang tidak dimiliki setiap oleh orang, mungkin dengan keterbatasan mereka tidak bisa menyalurkan bakatnya ditempat yang benar.
2. Cara mengatasi / meminimalkan :
- Menglihkan minat dan bakat, jadi yang tadinya senang balapan liar dialihkan balapannya disirkuit dangan cara memperbanyak event balapan (legal) baik itu cross maupun road race, seharusnya pemerintah juga memberikan sarana disetiap daerah.
- Penegakan hukum, biasa melalui patroli atau razia, lalu memberi penyadaran pada pelaku.
- perhatain ortu, menaruh perhatiah lebih terhadap pergaulan anaknya sehingga biasa mengurangi terjadinya balapan liar.
3. Saran
Menurut kami balapan liar dapat dicegah dengan menambah aparat keamanan dan memperbanyak patroli-patroli sehingga para pelaku balapan liar akan mengurungkan niatnya. Tetapi dengan cara memberikan sarana disetiap daerah itu juga bisa mencegah terjadinya balapan liar.
BAB II
PENGGUAAN / PECANDU NARKOBA
1. Faktor Penyebab Penggunaan Narkoba :
· Coba-Coba, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mecicipi efek dari zat terlarang itu, tanpa di bekali iman yang kuat maka akan mencoba zat terlarang itu, tanpa disadari telah diulangi berkali-kali sehingga menjadi pecandu.
· Melupakan Masalah / Baban stres, orang yang ditimpa banyak masalah dan mulai putus asa dapat terjerumus dalam dunia narkoba, karena efek dari zat terlarang itu seseorang akan merasa gembira ria, mabuk, dan tertidur nyenyak.
· Merasa hebat, seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar setiap keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membentuk sikap serta prilaku yang tidak umum dan sifat memberontak.
· Ikut-ikutan, orang yang sudah menjadi korban narkoba berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain merasakan penderitaan yang dirasakannya, pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayara setelah korban ketagihan, orang yang melihat orang lain yang sedang asyik pakai obat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut.
2. Cara mengatasi / meminimalkan :
· Memperkuat keimanan, dengan mempunyai iman yang kuat kita mempuyai batasan mana yang baik dan mana yang buat diri kita dan orang lain, menyalahgunakan narkoba haram hukumnya karena mengandung zat yang dapat memabukan.
· Memilih lingkungan pergaulan yang sehat, pergaula sangat penting untuk menambah wawasan, tapi pergaulan juga sebenarnya bisa mejadi jembatan antara kita dengan narkoba, jadi harus pandai-pandai milih tempat bergaul jangan sampai terjerumus kedalam dunia narkoba.
· Kampanyekan anti narkoba, dengan cara seperti itu semua orang bisa tahu tetang bahaya narkoba dan membulatkan tekad untuk tidak mencoba-coba narkoba.
· Perbanyak razia narkoba, polisi seharusnya lebih gencar dan lebih ditingkatkan lagi dalam pemberantasan narkoba, mungkian dengan cara memperbanyak razia akan menimbulkan efek jera pada pengguna khususnya kepada pengedar narkoba.
3. Saran
Jauhi narkoba kita cukup tahu nama dan bahayanya saja.
SAY NO TO DRUGS....!!!
BAB III
BERBOHONG KEPADA ORANG TUA
1. Faktor Penyebab Remaja Berbohong Kepada Orang Tua
ü Tidak percaya diri, tidak sedikit remaja yang tidak percaya diri untuk mengungkapkan kesalahannya kepada orang tuanya sehingga berbohong.
ü Kurang perhatian, tidak jarang remaja menggunakan jurus berbohong kepeda orang tuanya hanya untuk mendapatkan perhatian yang lebih.
ü Menyembunyikan kesalahan, biasanya setiap remaja tidak mau orang tuanya tahu akan kesalahan yang telah dilakukannya sehingga berbohong kepada orang tuanya.
ü Ingin dibanggakan, setiap orang tua pasti membanggakan anaknya, mungkin karena alasan tersebut remaja sering berbohong kepada orang tuanya karena ingin selalu dibanggakan orang tuanya.
2. Cara mengatasi / meminimalkan :
ü Diajarkan untuk berkata jujur pada usia dini, sehingga kalau sudah dewasa akan terbiasa mengemukakan sesuatu dengan apa adanya tanpa dikurang ataupun dilebih-lebihkan.
ü Orang tua menaruh perhatian yang cukup, dengan memberikan perhatian yang cukup anak akan merasa percaya diri karena orang tuanya perhatian, dan menjadi terbuka kepada orang tuanya.
ü Perdalam pendidikan agama, setiap ajara agama melarang umatnya berbohong, apabila remaja mengerti ajaran tentang larangan berbohong mungkin akan menghilangkan atau meminimalkan remaja berbohong kepada orang tuanya.
3. Saran
Sebaiknya orang tua memberikan perhatian dan menjadi tempat curhat anaknya, karena dengan begitu anak akan bisa lebih terbuka walaupun anaknya itu sudah menjadi remaja dan menjadi terbiasa untuk menceritakan sesuatu dengan apa adanya.